Tirtonoto, setelah pensiun dari jabatan Bupati Blora akhirnya beliau mendapatkan tanah
kamardikan (sekarang Desa Ngadipurwo). Setelah Kanjeng R.T. Djajeng Tirtonoto
meninggal, ia dimakamkan di dalam kamar tidurnya di rumah tersebut. Tempat ini mulai
menjadi makam para Bupati, setelah R.T. Tirto Koesoemo sebagai bupati meninggal dan
Di lokasi ini terdapat delapan makam Bupati tempo dulu yang pernah memerintah Blora
dalam kurun waktu tahun 1762 s.d 1925.
Bupati Blora yang dimakamkan di tempat ini antara lain :
1. R. T. Djajeng Tirtonoto, Bupati Blora tahun 1762-1782
2. R.T. Tirto Koesoemo, tahun 1782-1812
3. R.T. Prawiro Joedho, tahun 1812-1823
4. R.T. Tirto Nagoro, tahun 1823-1842
5. R.T. Aryo Tjokronagoro I, tahun 1842 (hanya 7 bulan)
6. R.A. Tirtonagoro IB, tahun 1743-1847
7. R.T. Panji Noto Nagoro, 1847-1857
8. R.T. Tjokronagoro II, 1873-1886
9. R.M.T.A. Tjokronagoro III, 1886-1912
10. R.M. Said Abdul Kadir jaelani, tahun 1912-1926
Masukkan komentar Anda...RT. Tirtokusumo tidak dimakamkan di makam keluarga Ngadipurwo tetapi dimakamkan di komplek makam Kyai Ageng Henis, Laweyan, Surakarta. RT. Tirtonegoro dan RT. Tirtonegoro 1B adalah satu orang.
BalasHapus