SERAT
TAPEL ADAM
TERJEMAHAN
JAWA – INDONESIA
Kerjasama
PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA
DINAS
PERHUBUNGAN, PARIWISATA KEBUDAYAAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA(DPPKKI)
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA(DPPKKI)
dengan
MUSEUM
RADYA PUSTAKA
SURAKARTA
– JAWA TENGAH
TIM
PENERJEMAH
1. Totok
Yasmiran, S.S.
2. Riyadi
Joko Lelono, S.S.
3. Adi
Deswijaya, M.Hum.
4. Bangkit
Supriyadi, S.S.
Jilid
1
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada Tim Pengalih
Aksara dan Penerjemah, sehingga buku ini dapat terselesaikan. Walaupun mungkin
masih kurang optimal, karena idealnya alih aksara dan terjemahan yang sesuai
dengan kondisi naskah ini paling tidak membutuhkan waktu delapan bulan. Namun
demikian, hasil pekerjaan iki sudah dapat dimanfaatkan untuk mengetahui isi
atau kandungan Serat Tapel Adam.
Terwujudnya alih
aksara dan terjemahan Serat Tapel Adam ini berkat kerjasama yang baik antara Dinas
Perhubungan, Pariwisata Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI)
Pemerintah Kabupaten Blora dengan Museum Radyapustaka Surakarta. Oleh
karenanya, Tim mengucapkan banyak terima kasih kepada:
- H. Slamet Pamuji, SH, M.Hum, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora yang telah mendorong, berinisiatif dan berupaya ikut melestarikan khazanah budaya Jawa sehingga pengalihaksaraan dan penerjemahan serat Tapel Adam ini dapat dilaksanakan.
2.
Drs. H. Purnomo Subagyo, Ketua Komite Museum Radyapustaka
Surakarta yang telah menugaskan Tim, dan mengizinkan Naskah Serat Tapel Adam koleksi
perpustakaan Museum Radyapustaka untuk ditransliterasi dan diterjemahkan.
3.
Semua fihak yang tak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu proses kerja Tim sejak pelacakan informasi hingga pencetakan hasil
transliterasi dan terjemahan Serat Tapel Adam.
4.
Semoga segala dorongan
maupun bantuan tersebut mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Harapan kami pula, semoga hasil alih aksara dan terjemahan ini bermanfaat
khususnya bagi masyarakat Blora, umumnya bagi masyarakat luas yang ingin
melestarikan dan mendayagunakan khazanah budaya.
Surakarta, Desember 2015
Tim
Penyusun
DESKRIPSI SERAT TAPEL ADAM
Serat Tapel Adam ditulis atau tepatnya disalin di Surakarta pada tahun
1930 oleh Raden Sastradiwirya. Hal ini
dapat dilihat pada pupuh pembuka pada awal syair ditandai dengan tanggal 23
Pasa Ehe 1860 (22
Februari 1930) dan pada akhir, 29 Sawal Ehe 1860 (29 Maret 1930). Pada pupuh pembuka, diduga merupakan gubahan
dari serat Ambiya karya R. Ng. Yasadipura II (R.T. Sastranagara) 1756-1844.
Serat ini ditulis pada kertas ukuran folio sebanyak 117 halaman dengan
ukuran 30.9×18.8
cm ditambah 2 halaman indek. Jenis kertas Eropa warna
putih kecoklatan. Warna tinta hitam, dan setiap pergantian pupuh ditandai
dengan warna tinta merah. Tulisan beraksara Jawa berupa syair tembang macapat,
dengan cara penulisan setiap halaman terdiri atas 35 baris. Penulisannya
diletakkan di bawah garis (nggandhul).
Naskah Tapel Adam dipaparkan dengan bahasa Jawa Baru ragam Ngoko dan Krama
serta terdapat kata serapan bahasa Kawi dan Arab.
Serat Tapel Adam ini berisi tentang sejarah Islam dan sejarah Jawa sekitar
abad ke 15. Pemaparannya diawali dari penciptaan alam semesta hingga sejarah
para Nabi sampai proses Islamisasi di Jawa sekitar abad ke 15. Cerita diakhiri dengan sejarah wali Jawa
Timur, Sunan Giri, pada masa akhir Majapahit. Lirik pembuka pada pupuh awal dan
akhir: (1) Asmaradana, "Rarasing tyas ngasmarani." (2) Sinom,
"Allah Tangala ngandika, dhateng Malekat Mingkail." (3) Dhandhanggula, "Sang ing uteg wedaling kang budi."
Pupuh sebelum terakhir, dalam Pangkur, dibuka, "Sigra kang duta
lumampah." Pupuh terakhir, dalam Sinom, dibuka "Nyai Gedhe
Salabronta."
Manuskrip
ini dibeli oleh Radya Pustaka pada 1943 (catatan manuskrip halaman ii) dan tercatat dalam katalog Nancy K. Florida
dengan nomor RP 3.
Sistem Transilerasi
dan Terjemahan
Transliterasi naskah ialah penggantian
atau pengalihan huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain.
Penyajian bahan transliterasi harus selengkap-lengkapnya dan sebaik-baiknya,
agar mudah dibaca dan dipahami. Transliterasi dilakukan dengan menyusun kalimat
yang jelas disertai tanda-tanda baca yang teliti, pembagian alinea dan bab
untuk memudahkan konsentrasi pikiran (Edwar Djamaris, 1977:30).
Dalam pengalihhaksaraan Serat Tapel Adam ini
diberlakukan hal-hal berikut:
1.Tanda
ê : menunjukkan vocal e seperti pada kata “gêni” yang berarti api, sedangkan
dalam bahasa Indonesia pada kata”pedang”.
2.
Tanda è : menunjukkan vocal e seperti pada kata “pèpèrèng” yang berarti
lereng gunung, sedangkan dalam bahasa Indonesia pada kata “benteng”.
3.
Tanda e : menunjukkan vocal e seperti pada kata “mrene” yang berarti kemari,
sedangkan dalam bahasa Indonesia pada kata “sate”.
Terjemahan
adalah penggantian bahasa dari bahasa yang satu ke dalam bahasa lain atau
pemindahan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Terjemahan dilakukan
sedekat-dekatnya dengan makna masing-masing kata pada bahasa sumber dan konteks
kalimatnya. Secara teknis, dalam terjemahan dimungkinkan mengubah susunan atau
kalimat. Untuk menyelaraskan kalimat, maka bila diperlukan dapat dilakukan
dengan menghilangkan atau menambah awalan atau akhiran pada kata atau kalimat
tersebut (Darusuprapta, 1984)
Terjemahan Serat Tapel Adam, yakni dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia
dengan menggunakan terjemahan isi atau makna, yaitu
kata-kata yang diungkapkan dalam bahasa sumber diimbangi salinannya dengan
kata-kata bahasa sasaran yang sepadan. Namun demikian, masih dipertahankan
susunan baitnya sesuai aslinya. Maka dari itu penyajiannya dengan cara antara
teks dan terjemahan ditulis sejajar agar mudah dilacak bahasa sumbernya.
Daftar Pustaka:
Darusuprapta. 1984. ”Beberapa Masalah
Kebahasaan dalam Penelitian Naskah”. Widyaparwa No. 26 Oktober. Yogyakarta:
Balai Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.Edwar Djamaris. 1977. “Filologi dan Cara Kerja
Penelitian Filologi.” Bahasa dan Sastra. No.1 Th III. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Djamaris, Edwar. 1977. Filologi dan Cara
Kerja Penelitian Filologi. Bahasa dan Sastra, Tahun III, Nomor I. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Florida, Nancy K. 1996. Javanese
Language Manuscripts of Surakarta Central Java a Preliminary Descriptive
Catalogus Level I and II.
----------------------- 2012. Javanese
Literature in Surakarta Manuscripts. Vol 3 Manuscripts of the Radya Pustaka
Museum and the Hardjonagaran Library. Ithaca, Ny: Southeast Asia Progran
Cornell University.
TIM
PENERJEMAH
NO
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
1.
|
Totok Yasmiran, S.S.
|
Lahir di Blora, 08 Februari 1970. Lulus
Sarjana S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa
UNS, Bidang Filologi. Bekerja di Museum Radyapustaka Bidang Pernaskahan.
Pernah mengajar di IKIP PGRI Semarang.
|
2.
|
Riyadi Joko Lelono, S.S.
|
Lahir di Karanganyar, 06 Desember 1970. Lulus
Sarjana S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS Surakarta, Bidang Linguistik. Bergabung dengan Yayasan
Penanganan Naskah Kuna sejak tahun 1997 sampai sekarang. Selain itu sebagai
guru Bahasa Jawa SMP di Jatim.
|
3.
|
Adi Deswijaya, M.Hum.
|
Lahir di Kendal, 17 Desember 1974. Lulus Sarjana S1
Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS, Bidang Filologi. Bergabung dengan Yayasan
Penanganan Naskah Kuna sejak tahun 1997. Sebagai Dosen Pengajar Bahasa Jawa
di Univet Bantara Sukoharjo.
|
4.
|
Bangkit Supriyadi, S.S.
|
Lahir di Surakarta, 07 Juli 1988.. Lulus Sarjana S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS, Bidang Sastra.
Bekerja di Museum Radyapustaka Bidang Pernaskahan.
|
KETERANGAN
PER PUPUH
SERAT
TAPEL ADAM
JILID
1
NO
|
PUPUH
|
ISI
|
HAL
|
01
|
ASMARADANA
|
Allah
menciptakan langit bumi dan alam semesta beserta isinya, Allah menciptakan
Malaekat, Allah menciptakan manusia bernama Kejan lalu menciptakan Ibnu Jan
keduanya dimusnahkan Allah karena durhaka, Allah menciptakan iblis Ijajil.
|
01
|
02
|
SINOM
|
Adam
dan Hawa diciptakan, Adam diberi pakaian surga.
|
12
|
03
|
DHANDHANGGULA
|
Adam
diberi anggota tubuh dan panca indera, Malaekat dan Ijajil diperintah sujud
ke Adam, Ijajil berjanji akan menggoda keturunan Adam, Adam menikah dengan
Hawa, Adam dan Hawa makan buah larangan (buah Kuldi),
|
21
|
04
|
PANGKUR
|
Adam
dan Hawa diturunkan ke dunia, Nabi Adam diterima taubatnya, Hawa melahirkan
kembar dan menjodohkannya.
|
35
|
05
|
DURMA
|
Kabil
membunuh Habil, cerita tewasnya Kabil, Adam harus bekerja untuk mencukupi
kebutuhan, Nabi Adam wafat digantikan Nabi Sis, Majid dan kaumnya menyembah
patunng emas.
|
45
|
06
|
ASMARADANA
|
Cerita
Nabi Idris, Nabi Idris ditunjukkan surga dan neraka, Nabi Idris menetap
disurga lalu digantikan Salkang, Cerita Nabi Nuh membuat perahu.
|
54
|
07
|
SINOM
|
Kaum
Nabi Nuh yang kafir ditelan banjir, Cerita Nabi Nuh dan kaum iman di dalam
perahu selama enam bulan.
|
63
|
08
|
DHANDHANGGULA
|
Kisah kaum kafir Nabi Hud yang binasa setelah diterjang
angin ribut selama tujuh hari tujuh malam.
|
72
|
09
|
PANGKUR
|
Kisah kaum Nabi Shaleh yang disiksa dengan petir .
|
79
|
10
|
ASMARADANA
|
Kisah
Raja Namrud, kelahiran Ibrahim, Ibrahim menghancurkan berhala.
|
85
|
11
|
DURMA
|
Ibrahim
dibakar, Ibrahim pergi ke Ngesam, Ibrahim menikah dengan Dewi Sara.
|
99
|
12
|
KINANTHI
|
Ibrahim
bertemu Dewi Anjar, Ibrahim mendirikan Masjid di Baitul Makdis
|
108
|
13
|
PANGKUR
|
Ibrahim
bertemu Raja Namrud, Raja Namrud tewas oleh nyamuk, Ibrahim kembali ke Baitul
Makdis dan menikah dengan Dewi Anjar, Nabi Ismail lahir, Munculnya sumur
Zamzam
|
115
|
14
|
DURMA
|
Ismail
disembelih, Dewi Sara melahirkan Iskak, Ibrahim kedatangan 12 malaikat yang hendak menghancurkan kaum
Nabi Lud.
|
126
|
15
|
SINOM
|
Kaum
Lud disiksa karena melakukan homoseksual.
|
134
|
16
|
DHANDHANGGULA
|
Ibrahim
wafat, Ismail mendapat wahyu bahwa besuk akan menurunkan Nabi Muhamad, Nabi
Iskak wafat, cerita Nabi Yakub.
|
142
|
17
|
ASMARADANA
|
Nabi
Yusub bermimpi, Yusub dibuang oleh saudaranya, Yusub dijual kepada juragan
Malik.
|
146
|
18
|
PANGKUR
|
Orang-orang
kagum dengan ketampanan Nabi Yusub,
|
160
|
19
|
DURMA
|
Putri
Jaleka (Julaeha) bermimpi bertemu Nabi Yusub dan jatuh cinta, Putri Jaleka menikah dengan Raja Mesir,
|
166
|
20
|
PANGKUR
|
Nabi
Yusub dijual pada Raja Mesir, Putri Jaleka bertemu Yusub, Isteri pembesar
Mesir terpana dengan ketampanan Yusub.
|
173
|
21
|
SINOM
|
Nabi
Yusub dipenjara, Nabi Yusub mengartikan mimpi, Nabi Yusub titip pesan pada
pedagang untuk ayahnya.
|
183
|
22
|
ASMARADANA
|
Nabi
Yusub keluar dari penjara, Nabi Yusub mengartikan mimpi Raja Mesir, Nabi
Yusub menggantikan raja Mesir, Nabi Yusub bertemu dengan Julaeha
|
188
|
23
|
DHANDHANGGULA
|
Nabi
Yusub menikah dengan Julaeha, macam-macam kisah cerita teladan.
|
197
|
24
|
PANGKUR
|
Macam-macam
kisah cerita teladan.
|
201
|
25
|
ASMARADANA
|
Raja
Firaun mengaku sebagai Tuhan, Kelahiran Nabi Musa, Musa membunuh orang Mesir.
|
205
|
26
|
SINOM
|
Musa
melarikan diri ke Madyan, Musa menikah dengan putri Nabi Syuaib yang bernama
Safura, Musa dan Harun kembali ke Mesir bertemu Raja Firaun.
|
211
|
27
|
DURMA
|
Musa
melawan Firaun, Musa membelah samudra, Firaun dan tentaranya tenggelam di
samudra.
|
220
|
28
|
MIJIL
|
Musa
di gunung Tursina duduk di kursi dari surga, Musa melihat Tuhan di gunung
Tursina berupa sinar, Samiri menyesatkan
Bani Israil dengan berhala sapi.
|
226
|
29
|
PANGKUR
|
Karun
memfitnah Nabi Musa, Karun ditelan bumi.
|
232
|
30
|
ASMARADANA
|
Nabi
Musa melawan Raja Harkiyah, Pendeta Balhum mencelakai Nabi Musa sehingga
bingung selama 400 tahun, Keimanan Pendeta Balhum dicabut Allah, kaum Bani
Israil mendapat makanan dari surga, Kisah seseorang yang menitipkan sapi pada
Allah karena anaknya masih kecil.
|
237
|
31
|
SINOM
|
Cerita
Jaka Sungkana yang mengambil sapi yang telah dititipkan orang tuanya pada
Allah, Jaka Sungkana disuruh ibunya untuk menjual sapinya ke pasar.
|
248
|
DILANJUTKAN
KE JILID 2
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar