Kamis, 09 Juni 2016

Serat TAPEL Adam Jilid i





SERAT TAPEL ADAM
TERJEMAHAN JAWA – INDONESIA




Kerjasama

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA KEBUDAYAAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA(DPPKKI)

dengan

MUSEUM RADYA PUSTAKA
SURAKARTA – JAWA TENGAH





TIM PENERJEMAH

1. Totok Yasmiran, S.S.
2. Riyadi Joko Lelono, S.S.
3. Adi Deswijaya, M.Hum.
4. Bangkit Supriyadi, S.S.



Jilid 1




2015











Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada  Tim  Pengalih Aksara dan Penerjemah, sehingga buku ini dapat terselesaikan. Walaupun mungkin masih kurang optimal, karena idealnya alih aksara dan terjemahan yang sesuai dengan kondisi naskah ini paling tidak membutuhkan waktu delapan bulan. Namun demikian, hasil pekerjaan iki sudah dapat dimanfaatkan untuk mengetahui isi atau kandungan Serat Tapel Adam.
Terwujudnya alih aksara dan terjemahan Serat Tapel Adam ini berkat kerjasama yang baik antara Dinas Perhubungan, Pariwisata Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Pemerintah Kabupaten Blora dengan Museum Radyapustaka Surakarta. Oleh karenanya, Tim mengucapkan banyak terima kasih kepada:
  1. H. Slamet Pamuji, SH, M.Hum, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora yang telah mendorong, berinisiatif dan berupaya ikut melestarikan khazanah budaya Jawa sehingga pengalihaksaraan dan penerjemahan serat Tapel Adam ini dapat dilaksanakan.
2.      Drs. H. Purnomo Subagyo, Ketua Komite Museum Radyapustaka Surakarta yang telah menugaskan Tim, dan mengizinkan Naskah Serat Tapel Adam koleksi perpustakaan Museum Radyapustaka untuk ditransliterasi dan diterjemahkan.
3.      Semua fihak yang tak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu proses kerja Tim sejak pelacakan informasi hingga pencetakan hasil transliterasi dan terjemahan Serat Tapel Adam.
4.      Semoga segala dorongan maupun bantuan tersebut mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Harapan kami pula, semoga hasil alih aksara dan terjemahan ini bermanfaat khususnya bagi masyarakat Blora, umumnya bagi masyarakat luas yang ingin melestarikan dan mendayagunakan khazanah budaya.

                                                                                                Surakarta,    Desember 2015
                                                                                                Tim Penyusun





DESKRIPSI SERAT TAPEL ADAM
Serat Tapel Adam ditulis atau tepatnya disalin di Surakarta pada tahun 1930  oleh Raden Sastradiwirya. Hal ini dapat dilihat pada pupuh pembuka pada awal syair ditandai dengan tanggal 23 Pasa Ehe 1860 (22 Februari 1930) dan pada akhir, 29 Sawal Ehe 1860 (29 Maret 1930). Pada pupuh pembuka, diduga merupakan gubahan dari serat Ambiya karya R. Ng. Yasadipura II (R.T. Sastranagara) 1756-1844.
Serat ini ditulis pada kertas ukuran folio sebanyak 117 halaman dengan ukuran 30.9×18.8 cm ditambah  2 halaman indek. Jenis kertas Eropa warna putih kecoklatan. Warna tinta hitam, dan setiap pergantian pupuh ditandai dengan warna tinta merah. Tulisan beraksara Jawa berupa syair tembang macapat, dengan cara penulisan setiap halaman terdiri atas 35 baris. Penulisannya diletakkan di bawah garis (nggandhul). Naskah Tapel Adam dipaparkan dengan bahasa Jawa Baru ragam Ngoko dan Krama serta terdapat kata serapan bahasa Kawi dan Arab.
Serat Tapel Adam ini berisi tentang sejarah Islam dan sejarah Jawa sekitar abad ke 15. Pemaparannya diawali dari penciptaan alam semesta hingga sejarah para Nabi sampai proses Islamisasi di Jawa sekitar abad ke 15. Cerita diakhiri dengan sejarah wali Jawa Timur, Sunan Giri, pada masa akhir Majapahit. Lirik pembuka pada pupuh awal dan akhir: (1) Asmaradana, "Rarasing tyas ngasmarani." (2) Sinom, "Allah Tangala ngandika, dhateng Malekat Mingkail." (3) Dhandhanggula, "Sang ing uteg wedaling kang budi." Pupuh sebelum terakhir, dalam Pangkur, dibuka, "Sigra kang duta lumampah." Pupuh terakhir, dalam Sinom, dibuka "Nyai Gedhe Salabronta."
Manuskrip ini dibeli oleh Radya Pustaka pada 1943 (catatan manuskrip halaman ii) dan tercatat dalam katalog Nancy K. Florida dengan nomor RP 3.

Sistem Transilerasi dan Terjemahan
Transliterasi naskah ialah penggantian atau pengalihan huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Penyajian bahan transliterasi harus selengkap-lengkapnya dan sebaik-baiknya, agar mudah dibaca dan dipahami. Transliterasi dilakukan dengan menyusun kalimat yang jelas disertai tanda-tanda baca yang teliti, pembagian alinea dan bab untuk memudahkan konsentrasi pikiran (Edwar Djamaris, 1977:30).
Dalam pengalihhaksaraan Serat Tapel Adam ini diberlakukan hal-hal berikut:
1.Tanda ê : menunjukkan vocal e seperti pada kata “gêni” yang berarti api, sedangkan dalam bahasa Indonesia pada kata”pedang”.
2. Tanda è : menunjukkan vocal e seperti pada kata “pèpèrèng” yang berarti lereng gunung, sedangkan dalam bahasa Indonesia pada kata “benteng”.
3. Tanda e : menunjukkan vocal e seperti pada kata “mrene” yang berarti kemari, sedangkan dalam bahasa Indonesia pada kata “sate”.
Terjemahan adalah penggantian bahasa dari bahasa yang satu ke dalam bahasa lain atau pemindahan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Terjemahan dilakukan sedekat-dekatnya dengan makna masing-masing kata pada bahasa sumber dan konteks kalimatnya. Secara teknis, dalam terjemahan dimungkinkan mengubah susunan atau kalimat. Untuk menyelaraskan kalimat, maka bila diperlukan dapat dilakukan dengan menghilangkan atau menambah awalan atau akhiran pada kata atau kalimat tersebut (Darusuprapta, 1984)
Terjemahan Serat Tapel Adam, yakni dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dengan menggunakan terjemahan isi atau makna, yaitu kata-kata yang diungkapkan dalam bahasa sumber diimbangi salinannya dengan kata-kata bahasa sasaran yang sepadan. Namun demikian, masih dipertahankan susunan baitnya sesuai aslinya. Maka dari itu penyajiannya dengan cara antara teks dan terjemahan ditulis sejajar agar mudah dilacak bahasa sumbernya.

Daftar Pustaka:
Darusuprapta. 1984. ”Beberapa Masalah Kebahasaan dalam Penelitian Naskah”. Widyaparwa No. 26 Oktober. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Edwar Djamaris. 1977. “Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi.” Bahasa dan Sastra. No.1 Th III. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Djamaris, Edwar. 1977. Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi. Bahasa dan Sastra, Tahun III, Nomor I. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Florida, Nancy K. 1996. Javanese Language Manuscripts of Surakarta Central Java a Preliminary Descriptive Catalogus Level I and II.
----------------------- 2012. Javanese Literature in Surakarta Manuscripts. Vol 3 Manuscripts of the Radya Pustaka Museum and the Hardjonagaran Library. Ithaca, Ny: Southeast Asia Progran Cornell University.


TIM PENERJEMAH
                                                                                                                                                 
NO
NAMA
KETERANGAN
1.
Totok Yasmiran, S.S.
Lahir di Blora, 08 Februari 1970. Lulus Sarjana  S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS, Bidang Filologi. Bekerja di Museum Radyapustaka Bidang Pernaskahan. Pernah mengajar di IKIP PGRI Semarang.
2.
Riyadi Joko Lelono, S.S.
Lahir di Karanganyar, 06 Desember 1970. Lulus Sarjana S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS Surakarta, Bidang  Linguistik. Bergabung dengan Yayasan Penanganan Naskah Kuna sejak tahun 1997 sampai sekarang. Selain itu sebagai guru Bahasa Jawa SMP di Jatim.
3.
Adi Deswijaya, M.Hum.
Lahir di Kendal, 17 Desember 1974. Lulus Sarjana S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS, Bidang Filologi. Bergabung dengan Yayasan Penanganan Naskah Kuna sejak tahun 1997. Sebagai Dosen Pengajar Bahasa Jawa di Univet Bantara Sukoharjo.
4.
Bangkit Supriyadi, S.S.
Lahir di Surakarta, 07 Juli 1988.. Lulus Sarjana  S1 Jur. Bhs dan Sastra Jawa UNS, Bidang Sastra. Bekerja di Museum Radyapustaka Bidang Pernaskahan.





KETERANGAN PER PUPUH
SERAT TAPEL ADAM
JILID 1

NO
PUPUH
ISI
HAL
01
ASMARADANA
Allah menciptakan langit bumi dan alam semesta beserta isinya, Allah menciptakan Malaekat, Allah menciptakan manusia bernama Kejan lalu menciptakan Ibnu Jan keduanya dimusnahkan Allah karena durhaka, Allah menciptakan iblis Ijajil.
01
02
SINOM
Adam dan Hawa diciptakan, Adam diberi pakaian surga.
12
03
DHANDHANGGULA
Adam diberi anggota tubuh dan panca indera, Malaekat dan Ijajil diperintah sujud ke Adam, Ijajil berjanji akan menggoda keturunan Adam, Adam menikah dengan Hawa, Adam dan Hawa makan buah larangan (buah Kuldi),
21
04
PANGKUR
Adam dan Hawa diturunkan ke dunia, Nabi Adam diterima taubatnya, Hawa melahirkan kembar dan menjodohkannya.
35
05
DURMA
Kabil membunuh Habil, cerita tewasnya Kabil, Adam harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan, Nabi Adam wafat digantikan Nabi Sis, Majid dan kaumnya menyembah patunng emas.
45
06
ASMARADANA
Cerita Nabi Idris, Nabi Idris ditunjukkan surga dan neraka, Nabi Idris menetap disurga lalu digantikan Salkang, Cerita Nabi Nuh membuat perahu.
54
07
SINOM
Kaum Nabi Nuh yang kafir ditelan banjir, Cerita Nabi Nuh dan kaum iman di dalam perahu selama enam bulan.
63
08
DHANDHANGGULA
Kisah kaum kafir Nabi Hud yang binasa setelah diterjang angin ribut selama tujuh hari tujuh malam.
72
09
PANGKUR
Kisah kaum Nabi Shaleh yang disiksa dengan petir .
79
10
ASMARADANA
Kisah Raja Namrud, kelahiran Ibrahim, Ibrahim menghancurkan berhala.
85
11
DURMA
Ibrahim dibakar, Ibrahim pergi ke Ngesam, Ibrahim menikah dengan Dewi Sara.
99
12
KINANTHI
Ibrahim bertemu Dewi Anjar, Ibrahim mendirikan Masjid di Baitul Makdis
108
13
PANGKUR
Ibrahim bertemu Raja Namrud, Raja Namrud tewas oleh nyamuk, Ibrahim kembali ke Baitul Makdis dan menikah dengan Dewi Anjar, Nabi Ismail lahir, Munculnya sumur Zamzam
115
14
DURMA
Ismail disembelih, Dewi Sara melahirkan Iskak, Ibrahim kedatangan 12  malaikat yang hendak menghancurkan kaum Nabi Lud.
126
15
SINOM
Kaum Lud disiksa karena melakukan homoseksual.
134
16
DHANDHANGGULA
Ibrahim wafat, Ismail mendapat wahyu bahwa besuk akan menurunkan Nabi Muhamad, Nabi Iskak wafat, cerita Nabi Yakub.
142
17
ASMARADANA
Nabi Yusub bermimpi, Yusub dibuang oleh saudaranya, Yusub dijual kepada juragan Malik.
146
18
PANGKUR
Orang-orang kagum dengan ketampanan Nabi Yusub,
160
19
DURMA
Putri Jaleka (Julaeha) bermimpi bertemu Nabi Yusub dan jatuh cinta,  Putri Jaleka menikah dengan Raja Mesir,
166
20
PANGKUR
Nabi Yusub dijual pada Raja Mesir, Putri Jaleka bertemu Yusub, Isteri pembesar Mesir terpana dengan ketampanan Yusub.
173
21
SINOM
Nabi Yusub dipenjara, Nabi Yusub mengartikan mimpi, Nabi Yusub titip pesan pada pedagang untuk ayahnya.
183
22
ASMARADANA
Nabi Yusub keluar dari penjara, Nabi Yusub mengartikan mimpi Raja Mesir, Nabi Yusub menggantikan raja Mesir, Nabi Yusub bertemu dengan Julaeha
188
23
DHANDHANGGULA
Nabi Yusub menikah dengan Julaeha, macam-macam kisah cerita teladan.
197
24
PANGKUR
Macam-macam kisah cerita teladan.
201
25
ASMARADANA
Raja Firaun mengaku sebagai Tuhan, Kelahiran Nabi Musa, Musa membunuh orang Mesir.
205
26
SINOM
Musa melarikan diri ke Madyan, Musa menikah dengan putri Nabi Syuaib yang bernama Safura, Musa dan Harun kembali ke Mesir bertemu Raja Firaun.
211
27
DURMA
Musa melawan Firaun, Musa membelah samudra, Firaun dan tentaranya tenggelam di samudra.
220
28
MIJIL
Musa di gunung Tursina duduk di kursi dari surga, Musa melihat Tuhan di gunung Tursina berupa sinar, Samiri menyesatkan  Bani Israil dengan berhala sapi.
226
29
PANGKUR
Karun memfitnah Nabi Musa, Karun ditelan bumi.
232
30
ASMARADANA
Nabi Musa melawan Raja Harkiyah, Pendeta Balhum mencelakai Nabi Musa sehingga bingung selama 400 tahun, Keimanan Pendeta Balhum dicabut Allah, kaum Bani Israil mendapat makanan dari surga, Kisah seseorang yang menitipkan sapi pada Allah karena anaknya masih kecil.
237
31
SINOM
Cerita Jaka Sungkana yang mengambil sapi yang telah dititipkan orang tuanya pada Allah, Jaka Sungkana disuruh ibunya untuk menjual sapinya ke pasar.
248


DILANJUTKAN KE JILID 2





Tidak ada komentar:

Posting Komentar